JENIS-JENIS
TULISAN
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen
Pengampu : Elen Nurjanah, M.Pd.
Oleh:
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
OKTOBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas
perkenan-Nya tugas penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah
yang berjudul “Jenis-jenis Tulisan”
ini ditulis guna untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia.
Pada
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dr.
Maftukhin, M.Ag selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
2. Elen
Nurjanah, M.Pd. selaku dosen pengampu
3. Teman-teman
dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat dan mendapat ridha dari Allah SWT.
Tulungagung, 27 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................... 1
BAB II
: PEMBAHASAN
A. Tulisan Eksposisi..................................................................
2
B. Tulisan Deskripsi..................................................................
5
C. Tulisan Narasi.......................................................................
8
D. Tulisan Persuasi.................................................................... 10
E. Tulisan Argumentasi............................................................. 12
BAB III
: PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................
....................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Apakah Anda pernah mengarang atau membuat tulisan?
Pasti Anda pernah diberi tugas untuk membuat tulisan atau karangan saat masih
di bangku sekolah. Tulisan atau karangan merupakan karya tulis untuk
mengungkapkan suatu gagasan yang disampaikan melalui bahasa tulis. Ada beberapa
macam tulisan, antara lain tulisan eksposisi, tulisan argumentasi, tulisan
persuasi, tulisan narasi, dan tulisan deskripsi.
Diantara tulisan-tulisan tersebut memiliki ciri-ciri
dan struktur yang berbeda. Maka dari itu kami tertarik untuk membuat makalah
yang bertema jenis-jenis tulisan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud tulisan eksposisi?
2. Apa
yang dimaksud tulisan deskripsi?
3. Apa
yang dimaksud tulisan narasi?
4. Apa
yang dimaksud tulisan persuasi?
5. Apa
yang dimaksud tulisan argumentasi?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud tulisan eksposisi.
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud tulisan deskripsi.
3. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud tulisan narasi.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tulisan
persuasi.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tulisan
argumentasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tulisan
Eksposisi
1. Pengertian
Jos Daniel Parera dalam buku Menulis Tertib dan Sistematik mengatakan bahwa tulisan eksposisi
bertujuan untuk memberikan informasi. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau
masalah agar pembaca dan pendengar memahaminya.
A. Chaedar Alwasilah dan Senny Suzanna Alwasilah dalam
buku Pokoknya Menulis berpendapat
bahwa eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan mengklarifikasi, menjelaskan,
mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis bermaksud memberi
informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca.
Aceng Hasani dalam buku Menulis mendefinisikan eksposisi merupakan bentuk tulisan yang
sering digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha
memengaruhi pendapat pembaca.[1]
Berdasarkan uraian tersebut tulisan eksposisi adalah
paparan atau uraian yang bertujuan menjelaskan sesuatu agar pembaca mendapatkan
informasi atau pengetahuan.
2. Ciri-ciri
Teks eksposisi memiliki beberapa ciri, antara lain[2]:
a. penjelasan
bersifat informatif dan objekktif.
b. penjelasan
tersebut dipaparkan secara sistematis dari awal sampai akhir.
c. disertai
dengan data faktual.
d. berusaha
menjelaskan sesuatu.
3. Struktur
Struktur tulisan eksposisi adalah sebagai berikut.[3]
a. Tesis,
bagian ini berisi kalimat yang menyatakan sudut pandang dan argumen awal
penulis terhadap suatu masalah atau topik yang akan dibahas.
b. Argumentasi,
bagian ini berisi serangkaian argumen yang disertai dengan fakta-fakta yang
memperkuat argumen tersebut.
c. Kesimpulan, bagian ini berisi ringkasan argumen yang disertai dengan saran.
4. Contoh
Contoh tulisan eksposisi yaitu:[4]
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan Indonesia dewasa
ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut
berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Dimana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013.
Walaupun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum ini, namun tetap berjalan
sebagimana mestinya.
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa, kurikulum
2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau
sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan
Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan distribusi buku juga
menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga
menerangkan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan,
keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific
approach.
Selain itu, kurikulum 2013 juga
menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan rasa syukur pada
pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam sekitar.
Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya,
menalar, dan mencoba atau mencipta.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Meutia Hatta, Anggota Dewan
Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk
membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain
itu kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar
mengajar, sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati diri bangsa
Indonesia dan berkualitas.
Namun, ternyata banyak juga
masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini
dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan
kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata pelajaran yang
memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan
dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki
peserta didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak
dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat
peserta didik menjadi bingung.
B. Tulisan Deskripsi
1. Pengertian
Deskripsi
berasal dari bahasa Latin yaitu discribe yang artinya sebuah
gambaran, rincian atau pemaparan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia deskripsi adalah pemaparan atau
penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Jadi, tulisan
deskripsi dapat diartikan sebagai suatu teks yang memberikan gambaran suatu
objek atau peristiwa yang berdasarkan hasil dari proses pengamatan, perasaan
dan pengalaman penulis.[5]
2.
Ciri-ciri
Teks deskripsi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.[6]
a.
Menggambarkan atau menjelaskan mengenai sesuatu.
b.
Penjelasan dilakukan dengan detail atau
sejelas-jelasnya dengan melibatkan pengalaman panca indera.
c.
Berusaha membuat pembaca atau pendengar merasakan
seperti mengalami, melihat dan mendengar suatu peristiwa atau adegan yang
digambarkan dalam teks.
3.
Struktur
Struktur teks deskripsi tersusun
menjadi dua bagian, yaitu:[7]
a.
deskripsi umum adalah struktur teks deskripsi
yang memuat definisi secara umum tentang obyek yang dideskripsikan. Struktur
teks ini memuat berbagai macam unsur kebahasaan antara lain, rujukan kata dan
kata definisi.
b.
deskripsi khusus adalah struktur teks deskripsi
yang memuat deskripsi secara terperinci dan menggambarkan secara jelas obyek
yang dideskripsikan. Bagian ini sekaligus memuat manfaat dari obyek. Bagian ini
adalah bagian isi sekaligus penutup teks dan bagian deskripsi umum sebagai
pembukaan.
4. Contoh
Contoh teks
deskripsi yaitu:[8]
Tari Reog Ponorogo
Tari Reog merupakan salah satu kesenian budaya yang
berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut,tepatnya kota Ponorogo yang
dianggap sebagai kota asal tarian ini.Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa
rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh
6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna
merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya
adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog
tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang
berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan.
Dalam pertunjukan Reog biasanya ditampilkan
"Singa barong",Bagian-bagian Singa Barong antara lain; Kepala Harimau
(caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit
Harimau Gembong. Dadak merak, kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai
tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan
bulunya dan menggigit untaian manik - manik (tasbih). Krakap terbuat dari kain
beludru warna hitam disulam dengan monte, merupakan aksesoris dan tempat
menuliskan identitas group reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25
meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.
Selain Singa Barong,tokoh tokoh dalam tari reog
di antaranya, Jathilan yaitu tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit
berkuda yang sedang berlatih di atas kuda.Ada juga Warok, yaitu orang yang
mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih,Raja
Kelono yaitu seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa
Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman,Bujang Ganong
(Ganongan) atau Patih Pujangga Anom yaitu salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga
di setiap penampilannya senantiasa di tunggu - tunggu oleh penonton khususnya
anak - anak. Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang Patih Muda yang cekatan,
berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sakti.
Reog modern biasanya untuk dipentaskan dalam
beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional.
Jika tarian daerah bisa dilestarikan maka akan memperkaya budaya bangsa
Indonesia dan juga bisa untuk mengisi karnaval karnaval daerah agar masyarakat
semakin mengenal budaya Indonesia khususnya tarian daerah.
C. Tulisan Narasi
1. Pengertian
Naratif berasal dari kata narasi yang memiliki makna
pengisahan suatu cerita atau kejadian. Naratif adalah rangkaian kalimat yang
bersifat narasi atau bersifat menguraikan (menjelaskan dsb, dalam makna lain
naratif di katakan sebagai prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian
kejadian. Tulisan narasi adalah
sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara
urut sesuai dengan urutan waktu. Tujuan dari teks naratif yaitu untuk memikat
atau menghibur pembaca atau pendengar melalui cerita.[9]
2.
Ciri-ciri
Setiap karangan mempunyai ciri tertentu. Adapun ciri-ciri
karangan narasi menurut Semi yaitu:[10]
a.
berupa cerita tentang pengalaman manusia,
b.
kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa
peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, dapat pula berupa semata-semata
imajinasi, atau gabungan keduanya,
c.
bedasarkan konflik. Karena tanpa konflik terkadang
narasi tidak menarik,
d.
memiliki nilai estetika karena isi dan cara
penyampainya bersifat sastra, khususnya narasi berbentuk fiksi, dan
e.
terkadang memiliki dialog.
3.
Struktur
Stuktur teks narasi dibagi menjadi 4 yakni:[11]
a.
orientasi, berisi gambaran umum tentang siapa,
dimana, dan kapan cerita tersebut terjadi,
b.
komplikasi, berisi pengenalan masalah atau
konflik yang terjadi pada cerita tersebut,
c.
resolusi, berisi bagaimana proses dari akhir
cerita tersebut atau pemecahan masalah tersebut, berakhir happy ending (akhir
bahagia) atau sad ending (akhir sedih), dan
d.
koda, berisi petuah atau nilai moril dari cerita
tersebut. Pada beberapa teks narasi, koda bisa saja tidak muncul. Tergantung
pada sang penulis cerita perlu atau tidak memberikan tahapan tersebut.
4. Contoh
Putri Natasha dan Putri Andine
Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang
bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat cantik dan lucu. Putri Natasha lahir
dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora. Semua orang sangat bahagia saat
kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat dihari kelahiran Putri
Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang bayi kecil yang
tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana tak tega untuk
menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak istana dan diberi
nama Putri Andine
Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah
menjadi putri-putri yang lucu, mereka telah menjadi seperti saudara kandung
sendidri. Raja dan ratu pun senang melihatkeakraban mereka, meskipun mereka
belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak kandung mereka.
Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha terlihat lebih cantik
daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih mirip Ratu Aurora. Putri
Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih cantik darinya dan
lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada Putri Natasha.
Suatu hari Putri Andine yang telah beniat jahat kepada Putri Natasha
mencoba membuat wajah Putri Natasha menjadi buruk rupa dengan menyiramkan air
panaas kepada Putri Natasha. Namun sebelum sempat ia mencoba melakukannyaa,
niat jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora.
Akhirnya sang Ratu menceritakan mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora.
Putri Andine akhirnya menyadari dan kembali menjadi baik kepada Putri Natasha.
Dan sekarang mereka menjadi putri-putri yang paling dikagumi dinegeri tersebut.
D. Tulisan Persuasi
1.
Pengertian
Persuasi berasal dari bahasa Inggris, persuade yang berarti
mengajak. Sedangkan karangan adalah tulisan – tulisan yang digunakan untuk
menyampaikan gagasan penulis kepada pembaca. Jadi, yang dimaksud dengan tulisan
persuasi adalah karangan yang ditulis untuk mengajak, menghimbau, atau
mempengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu. Oleh karena karangan ini bersifat
persuasive, maka karangan ini sering sekali ditulis untuk tujuan mengajak,
seperti himbauan, peringatan, iklan, dan lain–lain.
2.
Ciri-ciri
a.
Karangan persuasi berusaha mempengaruhi pembaca
untuk melakukan apa yang diminta oleh penulis dalam tulisannya.
b. Untuk
meyakinkan pembacanya, karangan ini disertai pula dengan fakta – fakta yang
mendukung.
c.
Karangan persuasi tidak menimbulkan konflik di
dalam karangannya.
d.
Paragraf persuasi seringkali menggunakan “ayo”,
“mari”, “lakukanlah”, “berikan” dan lain-lain sebagai kata-kata ajakan dalam
kalimat-kalimatnya.
3.
Contoh
Contoh
teks persuasi yaitu:
Mari
Hidup Sehat
Hidup
sehat adalah idaman bagi setiap manusia. Tidak ada satu pun di dunia ini yang
menginginkan sakit. Namun, bagaimanakah caranya agar kita tidak pernah sakit ?
Mudah saja, jawabanya adalah menerapkan poal hidup sehat. Ada banyak pola hidup
sehat yang bisa kita lakukan, diantaranya adalah, konsumsilah makanan -
makanan yang bergizi. Makanan – makanan yang mengandung mineral dan protein
sangat baik untuk tubuh kita, Dengan mengkonsumsi makanan ini, maka tubuh akan
mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Berolahragalah
secara teratur. Olahraha yang teratur bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita
sehingga kita menjadi bugar dan tidak gampang terkena penyakit.
Hindarilah
rokok dan minuman – minuman beralkohol. Kedua benda ini adalah racun dunia yang
bisa merusak tubuh. Apabila kita menjaga tubuh kita dari rokok dan alcohol,
maka itu artinya kita menjaga tubuh kita dari racun.
Demikianlah
pola hidup sehat yang bisa kita terapakan. Oleh karen itu, mulai dari saat ini
marilah menjaga kesehatan tubuh kita karena sakit mahal harganya.
E. Tulisan Argumentasi
1.
Pengertian
Argumentasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan. Beragumentasi adalah memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak
suatu pendapat. Jadi, tulisan argumentasi adalah tulisan yang isinya
bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan
mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
2.
Ciri-ciri
Karangan argumentasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut :[12]
a. penulis
mengangkat suatu permasalahan berdasarkan opini atau sudut pandang pribadi
mereka.
b. pendapat
– pendapat yang ada di dalam karangan didukung oleh data, fakta, maupun contoh.
c. penulis
mengemukakan pendapatnya dengan menggunakan logika penalaran yang digunakan
sebagai dasar pemikiran.
d. karangan
argumentasi menghindari subjektivitas dan keterlibatan emosi dalam mengemukakan
pendapatnya.
3. Struktur
Struktur tulisan argumentasi yakni:
a. pernyataan masalah,
b. alasan/data/data pendukung,
c. pembenaran berdasarkan data/fakta, dan
d. kesimpulan.
a. pernyataan masalah,
b. alasan/data/data pendukung,
c. pembenaran berdasarkan data/fakta, dan
d. kesimpulan.
4. Contoh
Adapun contoh
karangan argumentasi yaitu:[13]
Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan sebenarnya sudah banyak terjadi di hampir seluruh
wilayah yang ada didunia, dan itu semua karena ulah manusia yang tidak bertanggung
jawab atas ulah ulahnya. Kerusakan lingkungan juga biasanya di sebabkan oleh
tidak adanya lagi perawatan dan kepedulian para warga terhadap lingkungan
tersebut. Namun walaupun kita juga tahu kalau lingkungan kita sudah rusak,
tetapi kita juga masih saja tidak memperdulikan lingkungan.
Setelah itu dari kerusakan lingkungan kita juga bisa merasakan hal hal yang tidak kita inginkan , namun kita malah tidak menghindari hal – hal yang tidak di inginkan itu , mengapa ? itu semua karena manusia itu mempunyai sifat egois yang sudah terlalu tinggi . Tetapi memang di dunia ini masih ada beberapa manusia yang masih peduli pada lingkungan tetapi tidak melebihi dari 50 % manusia yang ada didunia . Contohnya : Disekolah mungkin hanya ada 10 siswa dari beratus ratus siswa yang peduli pada lingkungan , atau mungkin tidak ada sama sekali. Itu semua terjadi sebab polusi yang berlebihan , tidak ada penghijauan , penebangan hutan secara liar , buang sampah secara sembarangan yang tidak mau bertanggung jawab . Seandainya semua manusia di dunia ini mempunyai rasa tanggung jawab seperti saya , mungkin saja saat ini semua lingkungan akan terjaga rapih dan bersih.
Setelah itu dari kerusakan lingkungan kita juga bisa merasakan hal hal yang tidak kita inginkan , namun kita malah tidak menghindari hal – hal yang tidak di inginkan itu , mengapa ? itu semua karena manusia itu mempunyai sifat egois yang sudah terlalu tinggi . Tetapi memang di dunia ini masih ada beberapa manusia yang masih peduli pada lingkungan tetapi tidak melebihi dari 50 % manusia yang ada didunia . Contohnya : Disekolah mungkin hanya ada 10 siswa dari beratus ratus siswa yang peduli pada lingkungan , atau mungkin tidak ada sama sekali. Itu semua terjadi sebab polusi yang berlebihan , tidak ada penghijauan , penebangan hutan secara liar , buang sampah secara sembarangan yang tidak mau bertanggung jawab . Seandainya semua manusia di dunia ini mempunyai rasa tanggung jawab seperti saya , mungkin saja saat ini semua lingkungan akan terjaga rapih dan bersih.
Selain itu banyak akibat akibat yang akan kita dapatkan ketika kita
merusak lingkungan misalnya , polusi udara dimana mana yang membuat kita sesak
bernafas , selanjutnya penebangan pohon secara liar yang membuat tidak ada
tempat penyerapan air , dan yang semoga semua manusia lakukan adalah untuk
penghematan energi . Apabila kita peduli pada lingkungan marilah kita lakukan
penjagaan terhadap lingkungan agar terlihat rapih dan bersih seperti dahulu
seperti dahulu yang bersih dan rapih.
Dan kesimpulan dari tulisan saya ini , saya ingin agar semua orang bisa
berlaku untuk menjaga lingkungan apapun halangannnya , semampunya lah untuk
menjaga lingkungan , karena ini adalah lingkungan kita semua juga kan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tulisan
eksposisi adalah paparan atau uraian yang bertujuan menjelaskan sesuatu agar
pembaca mendapatkan informasi atau pengetahuan.
2. Tulisan
deskripsi adalah teks yang memberikan gambaran suatu objek atau peristiwa yang
berdasarkan hasil dari proses pengamatan, perasaan dan pengalaman penulis.
3. Tulisan narasi adalah sebuah karangan
yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai
dengan urutan waktu.
4. Tulisan
persuasi adalah karangan yang ditulis untuk mengajak, menghimbau, atau
mempengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu.
5. Tulisan
argumentasi adalah tulisan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi
pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh
nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Yustinah. 2014. Produktif
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Kosasih, Engkos dan Restuti.
2013. Mandiri Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga
Siana, Ilmu.
2015. 4 Contoh Karangan Teks Eksposisi. www.ilmusiana.com/2015/08/4-contoh-karangan-teks-eksposisi.html diakses Minggu, 30 Oktober 2016
pukul 08.11 WIB
Windiarto, Prito.
2015. Pengertian, Struktur, Ciri, dan Kebahasan
Teks Deskripsi Faktua., http://www.pelajaranbahasaindonesia.com/2015/12/12/pengertian-struktur-ciri-kebahasaan-teks-deskripsi-faktual/ diakses Minggu, 30 Oktober 2016
09.12 WIB
Rahmatika,
Nabila. 2015. http://nabilaputrirahmatika.blogspot.co.id/2015/06/teks-deskripsi.html diakses Minggu, 30 Oktober 2016
10.00 WIB
Samin, Cah.
2015. Teks Naratif (Pengertian, Tujuan,
Struktur, dan Contoh), http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/10/teks-naratif-pengertian-tujuan-struktur-contoh.html diakses Minggu, 30 Oktober 2016
10.45 WIB
Dariyadi,
Wahib. Ciri-ciri Karangan Narasi http://tulisanterkini.com/artikel/bahasa/6716-ciri-ciri-karangan-narasi.html#top diakses Minggu, 30 Oktober 2016
18.45
Erlanggan, Lingga.
2015. Pengertian Teks, Macam-macam,
Jenis-jenis, Struktur Teks Faktual. http://www.blogpelajar.com/2015/10/pengertian-teks-macam-macam-jenis-jenis.html diakses Minggu, 30 Oktober 2016
18.53 WIB
Narendra. Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Karangan
Argumentasi, http://kakakpintar.com/pengertian-ciri-contoh-karangan-argumentasi-tentang-lingkungan/ diakses Selasa, 1 Nopember 2016 9.25
WIB
Nurainun. Contoh Karangan Argumentasi, https://nurainunmedina.wordpress.com/218-2/ diakses Selasa, 1 Nopember 2016
[1]
Yustinah, Produktif Berbahasa Indonesia, (Jakarta:
Erlangga, 2014), hlm. 37-38
[2]
Engkos Kosasih dan Restuti, Mandiri
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm. 53
[3]
Ibid., hlm. 54
[4]
Ilmu Siana, 4 Contoh Karangan Teks
Eksposisi, www.ilmusiana.com/2015/08/4-contoh-karangan-teks-eksposisi.html
diakses Minggu, 30 Oktober 2016 pukul 08.11 WIB
[5]
Prito Windiarto, Pengertian, Struktur,
Ciri, dan Kebahasan Teks Deskripsi Faktual, http://www.pelajaranbahasaindonesia.com/2015/12/12/pengertian-struktur-ciri-kebahasaan-teks-deskripsi-faktual/
diakses Minggu, 30 Oktober 2016 09.12 WIB
[6]
Engkos Kosasih dan Restuti, Mandiri
Bahasa Indonesia...hlm. 29
[7]
Nabila Rahmatika, Materi Bahasa Indonesia
SMP Kurikulum 2013, http://nabilaputrirahmatika.blogspot.co.id/2015/06/teks-deskripsi.html
diakses Minggu, 30 Oktober 2016 10.00 WIB
[8]
Nabila Putri Rahmatika, Teks Deskripsi,
http://nabilaputrirahmatika.blogspot.co.id/2015/06/teks-deskripsi.html
diakses Minggu, 10.05 WIB
[9]
Cah Samin, Teks Naratif (Pengertian,
Tujuan, Struktur, dan Contoh), http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/10/teks-naratif-pengertian-tujuan-struktur-contoh.html
diakses Minggu, 30 Oktober 2016 10.45 WIB
[10]
Wahib Dariyadi, Ciri-ciri Karangan Narasi,
http://tulisanterkini.com/artikel/bahasa/6716-ciri-ciri-karangan-narasi.html#top
diakses Minggu, 30 Oktober 2016 18.45
[11]
Lingga Erlanggan, Pengertian Teks,
Macam-macam, Jenis-jenis, Struktur Teks Faktual, http://www.blogpelajar.com/2015/10/pengertian-teks-macam-macam-jenis-jenis.html
diakses Minggu, 30 Oktober 2016 18.53 WIB
[12]
Narendra, Pengertian, Ciri-ciri, dan
Contoh Karangan Argumentasi, http://kakakpintar.com/pengertian-ciri-contoh-karangan-argumentasi-tentang-lingkungan/
diakses Selasa, 1 Nopember 2016 9.25 WIB
[13]
Nurainun, Contoh Karangan Argumentasi, https://nurainunmedina.wordpress.com/218-2/
diakses Selasa, 1 Nopember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar